Berpikir Kritis?
Pernahkah
Anda memikirkan, "Mengapa saya harus berpikir begitu keras akan suatu
masalah? Apa akibatnya jika saya tidak mau berpikir terlalu mendalam?
Jenis pikiran seperti ini apakah baik dan positif bagi kehidupan saya?"
Sebelum membahas ini, mungkin Anda perlu mengetahui bahwa pikiran adalah
bentuk dari gagasan dan proses mental. Dengan berpikir akan membantu
Anda mengasah ketajaman otak. Berpikir adalah proses otak melakukan
pengumpulan dan analisa informasi, dimana kumpulan semua informasi ini
misalnya dibutuhkan dalam membuat keputusan, membuat konsep, melakukan
penalaran, serta membuat pemecahan suatu masalah.
Cara
berpikir seseorang berbeda dengan cara berpikir orang lain, tidak ada
cara berpikir yang persis sama. Inilah yang sering disebut sebagai
perbedaan persepsi atau sudut pandang. Cara yang bisa dilakukan untuk
mengasah kemampuan Anda untuk mengingat atau memecahkan suatu masalah
adalah dengan cara melakukannya secara rutin setiap hari. Biasakan untuk
berlatih setiap hari, sisihkan beberapa menit atau sedikit waktu Anda
untuk merenung. Berpikir kritis akan membantu Anda semakin baik dalam
memecahkan masalah atau mengambil keputusan. Berpikir kritis adalah
proses berpikir dimana informasi menjadi keputusan atau kesimpulan. Hal
ini memang tidak mudah dilakukan, maka dari itu Anda perlu berlatih dan
membiasakan diri setiap hari secara rutin dan berkelanjutan.
Di
dalam kehidupan sehari-hari pastinya Anda akan dihadapkan pada suatu
permasalahan, pilihan, kesimpulan, dan lain sebagainya. Di dalam hal
tersebut, Anda perlu memikirkan secara matang misalkan tentang keputusan
yang akan Anda ambil. Anda harus berpikir secara kritis agar tidak
mengambil keputusan yang salah, keliru maupun merugikan Anda dan
usaha/bisnis Anda. Pengertian Berpikir Kritis Menurut Ahli
Berpikir secara kritis telah dianalisis oleh para ahli teori, diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Iskandar
pada tahun 2009 yaitu bahwa kemampuan berpikir adalah kegiatan
penalaran yang dilakukan secara refleks atau tiba-tiba, kritis, kreatif,
dan berorientasi pada proses pemikiran yang akan menghasilkan
pembentukan suatu konsep, dan sebuah analisis. Proses tersebut
dihasilkan dari pola pikir berdasarkan pengamatan, pengalaman, refleksi,
tindakan, serta komunikasi. Berpikir akan menuntun Anda menemukan suatu
tujuan, serta menemukan pemahaman sesuai yang Anda inginkan.
Menurut Sumadi Suryabrata
pada tahun 2002, mengatakan bahwa pola berpikir kritis memerlukan tiga
langkah. Pertama, yaitu proses analisis berdasarkan ciri-ciri dari
beberapa objek yang sejenis. Contohnya adalah mengamati jenis ras
manusia dari berbagai belahan Negara di dunia, dari situ akan diperoleh
misalnya ras Eropa, Asia, dan Afrika. Dari ras-ras tersebut, akan
diperoleh persamaan dari masing-masing ras serta perbedaaannya sehingga
Anda akan lebih mudah untuk menganalisisnya. Kedua, yaitu proses
menyambungkan pemahaman atau pengertian antara satu hal dengan hal yang
lain. Proses ini ada yang berbentuk pemikiran positif serta pemikiran
yang negatif. Untuk mempermudahnya, Anda dapat menggabungkannya dalam
bentuk kalimat. Misalnya “bunga berwarna merah”, “taman yang luas”, dan
lain sebagainya. Ketiga, kemampuan menggabungkan beberapa hal atau
pendapat yang berbeda-beda menjadi sebuah kesimpulan atau suatu
keputusan. Keputusan disini bermacam-macam, misalnya saja keputusan yang
bersifat induktif, deduktif, serta analogis.
Masih
banyak ahli teori yang berpendapat mengenai pola pemikiran kritis.
Salah satu diantaranya adalah Cece Wijaya. Pada 1996 Cece mengungkapkan
bahwa berpikir kritis adalah kemampuan berpendapat secara terorganisir.
Berpikir kritis mengajarkan untuk menganalisis suatu gagasan atau ide
menjadi lebih spesifik dan berakhir pada suatu kesimpulan. Di dalam
proses tersebut, terjadi hal seperti membedakan secara tajam, berpikir
secara cermat, memilih yang terbaik, mengindentifikasi, serta
mengevaluasi dan mengembangkan ide atau gagasan tersebut menjadi lebih
baik lagi. Elaine Johnson pada tahun 2002 berpendapat bahwa berpikir
kritis adalah proses murni kegiatan otak atau mentality dimana
bertujuan untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, bertujuan
mengajak atau persuasif, menganalisa suatu anggapan, serta melakukan
penelitian ilmiah.
Kesimpulannya
bahwa Anda perlu untuk berpikir kritis untuk menemukan kesimpulan dan
keputusan yang informatif, bermanfaat, serta dapat
dipertanggungjawabkan. Karena keputusan dan kesimpulan tersebut
diperoleh dari analisis berbagai pendapat, asumsi, serta ide yang
beragam dan bermacam-macam. Perbedaan ide atau gagasan tersebut akan
membuat Anda berpikir kritis yaitu untuk menemukan kejelasan, persamaan,
maupun perbedaan dari masing-masing kumpulan semua ide tersebut.
Kemampuan berpikir kritis membuat Anda menganalisa kembali,
mengidentifikasi, mengevaluasi, mempertimbangkan, mengembangkan kembali
semua ide dan segala asumsi hingga pada akhirnya kemudian akan
memunculkan satu keputusan atau sebuah kesimpulan yang dianggap paling
baik serta dapat dilakukan.Profesi yang menuntut berpikiran kritis
Banyak
jenis pekerjaan yang menuntut Anda untuk berpikir kritis, bahkan hampir
mayoritas pekerjaan mengharuskan Anda untuk berpikir kritis, baik itu
usaha atau bisnis Anda sendiri maupun perusahaan-perusahaan tempat Anda
bekerja. Berpikir kritis diperlukan dalam bekerja karena di dalam
pekerjaan, Anda akan lebih sering dihadapkan pada kondisi dan keadaan
dimana Anda harus mengambil keputusan atau kesimpulan, menganalisis
bermacam-macam ide dan gagasan, mengevaluasi setiap pendapat yang muncul
dari setiap orang yang berbeda, dan lain sebagainya. Maka dari itu,
Anda harus membiasakan diri untuk berpikir kritis dimanapun dan dalam
situasi kapanpun. Karena Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda harus
menggunakannya untuk mengambil keputusan yang harus segera diambil atau
mendadak dalam suatu keadaan dan kondisi tertentu.
Berpikir
kritis tidak akan merugikan Anda, bahkan Anda akan sangat diuntungkan
jika telah terbiasa berpikir secara kritis untuk setiap situasi dan
permasalahan apapun yang dihadapi. Namun sebagian besar pekerjaan yang
lebih memerlukan pemikiran kritis adalah profesi seperti pencari bakat,
perawat, dokter, pilot, serta pemilik suatu usaha atau bisnis.
Profesi-profesi tersebut memerlukan pemikiran yang kritis, praktis,
serta cepat. Jenis profesi tersebut sering dihadapkan pada situasi dan
kondisi dimana harus segera mengambil keputusan. Dan hal ini tidak akan
dapat dilakukan jika Anda tidak terbiasa berpikir kritis dan cepat.
Karena setiap keputusan yang diambil akan berdampak pada banyak orang
lain tidak hanya berdampak pada diri Anda sendiri, baik itu keputusan
yang positif maupun negatif. Jadi keputusan tersebut dapat berdampak
sebagai manfaat atau bahkan menolong orang lain, atau sebaliknya akan
berdampak merugikan orang lain.
Sebenarnya
profesi lain pun juga memerlukan pola berpikir kritis, jadi tidak hanya
profesi-profesi tersebut diatas. Berpikir kritis juga tidak hanya
digunakan dalam pekerjaan, dalam hal terkecil di dalam sebuah keluarga
pun berpikir kritis sangat diperlukan. Misalnya seorang ibu yang harus
memutuskan harus berbuat apa jika anaknya tiba-tiba sakit, atau apa yang
harus dilakukan oleh seorang suami ketika istrinya akan melahirkan.
Banyak sekali contoh kejadian tak terduga yang memerlukan Anda untuk
berpikir kritis. Jadi akan lebih baik bagi Anda untuk membiasakan
berpikir kritis mulai dini atau sekarang. Setidaknya hal ini akan
bermanfaat dan membantu Anda dalam berlatih dan membiasakan diri membuat
keputusan secara tepat, cepat dan bermanfaat.Manfaat Berpikir Kritis :
1. Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
Membiasakan
diri berpikir kritis akan melatih Anda memiliki kemampuan untuk
berpikir jernih dan rasional. Dimana Anda juga akan dapat berpikir
secara mandiri dan reflektif. Berpikir dan bertindak reflektif adalah
tindakan dan pikiran yang tidak Anda rencanakan, terjadi secara spontan
dan begitu saja, secara refleks otak Anda akan memikirkan suatu hal
serta melakukan hal-hal lain tanpa perlu Anda memikirkan atau menyuruh
otak Anda untuk memikirkan secara ulang. Terbiasa berpikir kritis juga
akan membuat Anda memiliki banyak alternatif jawaban serta ide-ide
kreatif. Jika Anda mempunyai suatu masalah, Anda tidak hanya terpaku
pada satu jalan keluar atau penyelesaian, Anda akan memiliki banyak opsi
atau pilihan penyelesaian masalah tersebut. Berpikir kritis akan
membuat Anda memiliki banyak ide-ide kreatif dan inovatif serta out of the box.
2. Mudah memahami sudut pandang orang lain
Berpikir
kritis membuat pikiran dan otak Anda lebih fleksibel. Anda tidak akan
terlalu kaku dalam berpikir atas pendapat atau ide-ide dari orang lain.
Anda lebih mudah untuk menerima pendapat orang lain dan persepsi yang
berbeda dari persepsi Anda sendiri. Hal ini memang tidak mudah untuk
dilakukan, namun jika Anda telah terbiasa untuk berpikir kritis, maka
dengan sendirinya, secara spontanitas, hal ini akan mudah untuk Anda
lakukan. Keuntungan lain dari memiliki pikiran yang lebih fleksibel dari
berpikir kritis adalah Anda lebih mudah memahami sudut pandang orang
lain. Tidak terlalu terpaku pada pendapat Anda sendiri, dan lebih
terbuka terhadap pemikiran, ide, atau pendapat orang lain.
3. Menjadi rekan kerja yang baik
Lebih
banyak manfaat-manfaat lain yang bisa Anda peroleh karena berpikir
kritis. Dan manfaat-manfaat itu pada umumnya saling berkaitan. Misalnya
saja Anda lebih mudah, terbuka, menerima, serta tidak kaku dalam
menerima pendapat orang lain, Anda tentu kaan lebih dihormati oleh rekan
kerja Anda. Karena Anda mau menerima pendapat orang lain dengan pikiran
terbuka. Maka rekan kerja Anda pasti akan menganggap Anda sebagai rekan
kerja yang baik. Di dalam lingkungan kerja, hal lain yang penting
selain pekerjaan dan hubungan dengan atasan adalah lingkungan kerja.
Lingkungan kerja ini tentu saja dipengaruhi oleh rekan-rekan kerja Anda.
Jika hubungan Anda baik dengan rekan kerja, situasi lingkungan kerja
juga akan lebih baik dan lebih kondusif serta produktif dalam bekerja.
4. Lebih Mandiri
Berpikir
kritis membuat Anda mampu berpikir lebih mandiri, artinya tidak harus
selalu mengandalkan orang lain. Saat dihadapkan pada situasi yang rumit
dan sulit serta harus segera mengambil keputusan, Anda tidak perlu
menunggu seseorang yang Anda anggap mampu menyelesaikan masalah, karena
Anda sendiri juga mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dengan memiliki
pikiran yang kritis, Anda dapat memunculkan ide-ide, gagasan, serta
saran-saran penyelesaian masalah yang baik. Dengan berpikir kritis, akan
melatih otak Anda untuk berpikir lebih kritis, tajam, kreatif, serta
inovatif.
5. Sering menemukan peluang baru
Dengan
berpikir kritis, lebih memungkinkan Anda untuk menemukan
peluang-peluang baru dalam segala hal, bisa dalam pekerjaan maupun
bisnis atau usaha Anda. Berpikir kritis membuat pikiran Anda lebih tajam
dalam menganalisa suatu masalah atau keadaan. Tentu saja hal ini akan
berdampak pada kewaspadaan Anda itu sendiri. Untuk menemukan peluang,
dibutuhkan pikiran yang tajam serta mampu menganalisa peluang yang ada
pada suatu keadaan. Berpikir kritis akan menguntungkan Anda, karena Anda
akan lebih cepat dalam menemukan peluang tersebut jika dibandingkan
dengan orang yang tidak terbiasa berpikir kritis.
6. Meminimalkan salah persepsi
Salah
persepsi akan sering terjadi bila Anda tidak terbiasa berpikir kritis.
Saat Anda menerima sebuah pernyataan dari orang lain dan orang lain
tersebut juga percaya akan pernyataan tersebut maka jika Anda memiliki
pemikiran yang kritis Anda akan mencari kebenaran akan persepsi
tersebut. Anda tidak akan mudah salah dalam sebuah persepsi yang belum
tentu benar hanya dengan orang lain mengatakan hal tersebut adalah
benar. Saat Anda tahu sebuah persepsi dari orang lain tersebut salah
Anda akan membantu bukan hanya diri Anda tapi juga orang tersebut.
Dengan semakin Anda berpikir kritis hal ini akan meminimalkan salah
persepsi.
7. Tidak mudah ditipu
Berpikir
kritis membuat Anda dapat berpikir lebih rasional serta beralasan. Anda
mengambil keputusan berdasarkan fakta, atau Anda akan menganalisa suatu
anggapan terlebih dahulu kemudian Anda kaitkan dengan sebuah fakta.
Anda tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain. Sehingga hal
tersebut akan memudahkan Anda untuk tidak tertipu atau ditipu oleh orang
lain. Anda akan memproses suatu informasi apakah relevan atau sesuatu
yang mustahil sehingga Anda dapat simpulkan sebagai sesuatu yang tidak
benar atau mengandung unsur kebohongan. Berpikir kritis menuntun Anda
lebih selektif dalam mengolah informasi, sehingga Anda tidak akan mudah
tertipu karena setiap mendapat suatu informasi, Anda tidak akan langsung
mempercayainya begitu saja, namun Anda akan menganalisisnya kembali
secara rasional.
Proses Berpikir Kritis Secara Individu
1. Kenali Masalah
Ada
beberapa tahapan dan cara bagaimana agar Anda dapat berpikir kritis.
Selain harus berlatih, yang pertama perlu Anda lakukan adalah mengenali
masalah Anda. Masalah biasanya terjadi karena faktor-faktor psikologis,
keluarga, teman, serta lingkungan. Kemampuan untuk mengatasi masalah
biasanya dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing individu, dukungan
dari orang lain, serta pemikiran yang positif. Mengenali masalah adalah
hal yang penting, pertama Anda harus memahami diri Anda, masalah apa
yang sedang Anda hadapi, apa dampaknya terhadap Anda dan orang lain,
serta bagaimana posisi Anda dalam masalah tersebut. Setelah mengetahui
masalah Anda, lebih baik Anda berpikir kritis dalam memecahkan masalah
Anda tersebut, serta tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
2. Tentukan Prioritas
Dalam
kehidupan, setiap orang pasti memiliki masalah dan kebutuhan hidup.
Akan lebih baik bila Anda menentukan prioritas dalam hidup Anda.
Misalnya apa yang ingin Anda capai dalam kehidupan Anda, misalkan saja
tentang mencapai mimpi, cita-cita, serta berikan deadline
untuk target Anda tersebut. Contohnya adalah Anda ingin menyelesaikan
studi S1 dalam waktu 4 tahun, dan lain sebagainya. Intinya adalah Anda
memiliki target dan urutkan target-target Anda tersebut dalam skala
prioritas yang jelas. Pahami betul prioritas yang Anda ambil, urutkan
serta sebisa mungkin lakukan sesuai prioritas yang telah Anda tentukan
tersebut.
3. Kumpulkan Informasi
Untuk
berpikir kritis, tahap selanjutnya adalah Anda perlu mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi. Informasi dalam hal apapun, karena informasi
tersebut nantinya pasti akan sangat bermanfaat untuk Anda. Jangan
pernah membatasi pengetahuan Anda terhadap suatu hal. Usahakan untuk
memperkaya dan memperluas pengetahuan Anda tersebut dengan cara
memperbanyak informasi. Informasi bisa Anda diperoleh darimana saja,
bisa dari buku-buku, internet, studi lapangan, jurnal, dan lain
sebagainya. Semakin banyak informasi yang Anda punya, Anda akan semakin
kaya akan pengetahuan sehingga tidak mudah tertipu, mampu menganalisa
dengan baik, serta bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan hasil
analisa fakta-fakta yang ada.
4. Kenali Persepsi yang muncul
Dalam
suatu keadaan, biasanya akan ada banyak pendapat dari berbagai orang.
Jika mendapatkan suatu informasi, Anda jangan langsung menerima begitu
saja informasi tersebut dan menganggapnya sebagai kebenaran. Selalu
analisa informasi tersebut, tambahkan dengan berbagai pengetahuan yang
Anda miliki sebagai bahan pertimbangan agar Anda tidak salah menerima
persepsi orang lain yang mana persepsi tersebut menurut orang lain
adalah benar. Kenali terlebih dahulu persepsi yang muncul, berikanlah
perasaan sedikit curiga serta tidak percaya terhadap persepsi tersebut.
Dengan begitu, Anda akan terhindar dari menerima dan mempercayai begitu
saja persepsi dari orang lain.
5. Analisa Data
Biasakan
diri Anda untuk menganalisa data-data yang ada maupun
informasi-informasi yang Anda peroleh. Untuk membiasakan diri berpikir
kritis, Anda perlu mengkaitkan segala informasi yang Anda terima dengan
data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya saja dengan
opini masyarakat terhadap tingkat kemiskinan dan kesejahteraan di
Indonesia. Opini tersebut memerlukan data-data yang valid. Anda dapat
mengkonfirmasi hal tersebut dengan data-data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) untuk mengetahui secara akurat data-data serta angka prosentase
nya dari tahun ke tahun. Dari keterangan atau data tersebut, baru Anda
dapat menganalisa sebuah kasus atau permasalahan mengenai kesejahteraan
dan kemiskinan di Indonesia tersebut.
6. Buat Keputusan / Kesimpulan
Berpikir
kritis tidak sekedar mampu mengenali masalah, menentukan prioritas,
mengumpulkan informasi, mengenali persepsi yang muncul, serta
menganalisa data. Untuk berpikir kritis, Anda perlu menyempurnakan
tahapan-tahapan tersebut dengan tahapan terakhir yaitu mampu mengambil
kesimpulan serta membuat keputusan. Keputusan yang baik hanya dapat
dibuat atau diambil berdasarkan tahapan-tahapan tersebut diatas. Jika
Anda terbiasa berpikir kritis, kesimpulan serta keputusan yang Anda buat
tersebut akan membantu orang lain, menyelesaikan masalah, serta
merupakan jalan keluar terbaik dari masalah yang sedang dihadapi. Karena
pemikiran Anda adalah pemikiran yang kritis, kreatif, informatif, penuh
ide, serta inovatif. Anda terbiasa dengan ide-ide baru yang muncul,
serta peka terhadap peluang-peluang yang ada dalam setiap kesempatan.
Maka dari itu, kesimpulan dan keputusan yang Anda ambil adalah yang
terbaik dan positif bagi diri Anda sendiri serta untuk orang lain.
Metode Berpikir Kritis
Ada
banyak metode berpikir kritis selain mengandalkan pemikiran diri
sendiri. Dengan menggabungkan pemikiran dari beberapa individu dapat
menjadikan hasil keputusan menjadi lebih terperinci dan bahkan hasilnya
menjadi solusi tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri namun juga
menjadi solusi untuk semua orang. Berikut adalah beberapa metode paling
umum yang digunakan untuk berpikir secara kritis.
Berdebat
Metode
yang digunakan saat adanya pihak yang memiliki pandangan cukup bertolak
belakang. Caranya adalah masing-masing pihak memberikan argumentasi
yang menurutnya benar dengan disertai bukti-bukti pendukung. Tujuan
berdebat adalah menentukan pemikiran mana yang paling benar. Dalam
berdebat biasanya ada pihak penengah yang berperan sebagai moderator dan
memastikan setiap pihak tidak melampaui etika atau peraturan yang ada
saat beragumentasi.
Grup Diskusi
Berbeda
dengan berdebat , dengan berdiskusi tidak ada pihak yang menang atau
kalah. Tujuannya adalah mencapai solusi untuk kepentingan bersama dan
hasilnya disepakati secara mufakat. Metode berpikir yang dilakukan
secara berkelompok sehingga menghasilkan hasil yang lebih cepat dan baik
untuk semua orang. Biasanya ada sesi tanya jawab yang bertujuan untuk
menambah informasi dan penanganan yang lebih luas. Biasanya ada satu
pemimpin grup yang memastikan jalannya diskusi tidak melenceng dari tema
diskusi.
Persuasi
Metode
ketiga yang sering digunakan adalah metode dalam bentuk persuasi.
Metode persuasi menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi
orang lain. Mempengaruhi perbuatan, keyakinan, nilai atau prinsip orang
lain memang membutuhkan pola pikir kritis. Iklan adalah salah satu
hasil dari metode persuasi.
Propaganda
Metode
yang hampir mirip dengan persuasi namun digunakan untuk kepentingan
yang lebih luas dengan menggunakan berbagai media massa hingga para
pendengar mau berubah dan bergerak secara massa mengikuti pemikiran dari
si propaganda.
Komentar
Posting Komentar